infotipssehat.com – Fungsi dan Peranan Darah Yang Perlu Kita Ketahui. Sel-sel darah dibuat di berbagai tempat yang berbeda-beda di seluruh tubuh. Meski ini beragam pada anak-anak dan remaja, namun menjelang usia dewasa pembuatan darah ini akan berlangsung konstan, umumnya berlangsung di tengkorak kepala, sumsum tulang belakang, tulang iga, tulang dada dan paha, serta ujung-ujung dari tulang-tulang yang besar seperti tulang lengan atas.
Disini sumsum tulang menghasilkan semua jenis sel darah putih, sel darah merah, dan platelet. Sel-sel darah putih juga di hasilkan di dalam limpa dan kelenjar getah bening.
Terbentuknya Sel-Sel Darah
Terbentuknya sel-sel darah atau hemopoiesis telah berlangsung pada hati fetus (janin) manusia sejak embrio berusia14-19 hari. Setelah di lahirkan hingga umum 4 tahun, hampir semua rongga-rongga sumsum tulang berisi sel-sel hemopoiesis daerah merah dan sedikit sel-sel lemak.
Setelah usia 25 tahun, hemopoiesis aktif hanya terjadi di dalam tulang tengkorak, iga, dada, belakang panggung, paha atas (femur), lengan atas, skapula, klavikula, dan setengah bagian atas dari sakrum.
Jenis-Jenis Sel Darah
Volume daerah dalam tubuh kita kira-kira sepertiga belas dari berat tubuh kita. Normalnya pada orang dewas, volume daerah sebanyak 5 liter. Darah adalah jaringan ikat atau konektif berbentuk cair yang terdiri dari 4 unsur seluler.
4 unsur seluler tersebut yaitu sel-sel darah merah (eritrosit), sel-sel darah putih (leukosit), sel-sel darah pembeku atau keping darah (trombosit) dan cairan darah (plasma darah).
Semua jaringan memerlukan persediaan darah yang mencukupi. Hal ini tergantung pada tekanan darah pembuluh nadi normal yang dipertahankan. Dalam sikap rebahan, tekanan darah dalam tubuh merata. Tetapi dalam sikap duduk atau berdiri, darah ke otak harus di pompa ke atas sehingga tensi darah sedikit naik.
Sari-sari makanan hasil proses pencernaan pada usus (ilium) di serap darah dan di edarkan ke seluruh jaringan tubuh.
Kecuali itu, darah mengangkut zat-zat yang tidak di perlukan lagi oleh tubuh. Hemoglobin (Hb) bertugas membawa oksigen (O) menuju sel-sel jaringan dan sebaliknya mengangkat karbondioksida (CO) hasil samping oksidasi dari jaringan-jaringan itu.
Darah juga masih mempunyai fungsi-fungsi lain, yaitu menjaga supaya tekanan osmosis antara darah dan jaringan-jaringan sel tetap normal. Menjaga supaya keseimbangan asam basa dalam darah tetap seimbang. Mengatur suhu tubuh dan sebagai alat pertahanan terhadap serangan penyakit.
Darah merupakan alat pengangkut utama (transportasi, distribusi, dan sirkulasi) di dalam tubuh kita. Warna darah (merah tua hingga merah muda) ditentukan oleh kadar oksigen dan kadar karbondioksida di dalamnya.
Fungsi Darah
Fungsi darah secara umum adalah :
- Mengangkut sari-sari makanan dari usus ke jaringan tubuh. Darah bekerja sebagai sistem pengangkutan (sirkulasi, distribusi dan transportasi) dari tubuh dan mengantarkan semua bahan kimia (mineral, vitamin, hormon, enzim, dll), oksigen dan zat-zat makanan, nutrisi, atau gizi yang dibutuhkan sel dan jaringan untuk melakukan aktivitas fisiologis serta membuang karbondioksida serta hasil pembuangan sisa metabolisme dan lainya keluar tubuh.
- Sel darah merah (eritrosit) mengantarkan oksigen (O) dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh dan mengangkut karbondioksida (CO) dari jaringan tubuh menuju paru-paru.
- Sel darah putih (leukosit) menyediakan banyak tipe sebagai pelindung, misalnya beberapa tipe yang fagostik untuk melindungi tubuh terhadap serangan kuman dengan cara memangsa, melawan infeksi dengan antibodi, dan sebagainya.
- Pengantar energi panas dari tempat aktif ke tempat yang tidak aktif untuk menjaga suhu tubuh atau sebagai respons pengaktifan sistem imunitas.
- Mengedarkan air ke seluruh tubuh dan menjaga stabilitasnya
- Mengedarkan hormon (dari kelenjar endokrin), enzim dan zat aktif ke seluruh tubuh.
- Trombosit berperan dalam pembekuan darah, melindungi dan pendarahan masif yang diakbatkan luka atau trauma.
Demikian artikel dari infotipssehat.com kali ini. semoga bermanfaat untuk pembaca semua.
sumber : live blood analysis D’Hiru